Kegiatan
Pelayanan ESWL dan CathLab untuk saat ini tidak dapat beroperasional dikarenakan alat sedang dalam proses maintenance
Mengenal Lebih Dekat RS Pertamina-Bintang Amin
TERLETAK tak jauh dari pusat kota Bandarlampung, Lampung, Rumah Sakit Pertamina – Bintang Amin berada dalam kompleks Universitas Malahayati di Jalan Pramuka, Kemiling.
Memasuki gerbang kampus, rumah sakit ini berada di bukit pertama sebelah kiri. Di sini langsung terlihat dua gedung utama yang berciri khas rumah sakit. Ada tulisan instalasi gawat darurat dan mobil ambulans.
Dua gedung berwarna hijau ini terlihat terpisah, sebetulnya ada koneksi jembatan antara gedung A yang di sebelah kanan, dan gedung B di sebelah kiri. Pembagian lantainya pun bergantung kontur tanah, sebab pembangunan rumah sakit ini tanpa mengganggu keaslian bentuk arealnya.
Memasuki lantai dasar pelayanan rumah sakit gedung A, di sinilah berada poliklinik dan gerai BPJS. Suasanya, ramai namun senyap. Walau mengantre tapi tak berisik. Tak jauh dari situ ada instalasi farmasi dan instalasi gawat darurat. Kedua tempat ini beroperasi 24 jam.
Dari sini bisa menelusuri lorong-lorong rumah sakit melihat ke berbagai jenis ruang rawat inap yang terbagi dalam beberapa jenis. Misalnya, jenis VIP disediakan 38 tempat tidur, kemudian Kelas I ada 42 tempat tidur, Kelas II ada 20 tempat tidur, lalu Kelas III terdapat 93 tempat tidur.
Untuk VIP terbagi dua jenis, yaitu VIP A dan VIP B. Fasilitas di dalamnya tak jauh berbeda. Misalnya VIP A disediakan fasilitas seperti oksigen sentral, pendingin udara, kamar mandi, televisi layar lebar, kulkas, lemari, meja makan, electric medical bed, sofa, dispenser, gift, dan nurs station.
Lalu VIP B. Di sini tetap ada oksigen, pendingin udara, kamar mandi, televisi layar lebar, kulkas, lemari, electric medical bed, sofa, dispenser, gift, dan nurse station.
Adapun kategori kelas I. Di dalam kamar ada dua tempat tidur, bisa ditempati dua pasien. Fasilitas yang disediakan adalah oksigen, pendingin udara, kamar mandi di dalam, televisi, kulkas, medical bed, sofa, dispenser, dan nurse station.
Selanjutnya kategori kelas dua. Kamarnya juga bisa ditempati dua pasien, di sini ada dua tempat tidur. Selain itu, disediakan fasilitas oksigen, pendingin udara, kamar mandi di dalam, televisi, kulkas, medical bed, sofa, dispenser, dan nurse station.
Berikutnya ada kelas tiga. Kamarnya lebar, bisa ditempati enam pasien dengan enam tempat tidur, medical bed. Disediakan oksigen dan pendingin udara. Kamar mandinya juga tetap di dalam kamar, dan nurse station.
Pelayanan perawatan pasien di rumah sakit ini dilengkapi dengan alat canggih. Misalnya, alat yang dinamakan ekstracoporeal shock wave lithotripsy (ESWL), cathlab. Kemudian ada CT-Scan 128 slice dengan kecepatan 0,8 detik, potongan tipis 0.625mm, resolusi gambar lebih jelas, hasil dua dimensi.
Ada juga tempat yang dinamakan Ruang Hemodialisa yang dilengkapi USG empat dimensi. Selain itu, peralatan lainnya adalah radiologi, laboratorium, bedah central, dan ICU. Tentu saja ada fasilitas medical check up.
Selain itu, sebagai sarana pendukung. Rumah Sakit Pertamina – Bintang Amin menyediakan lima ambulan, satu mobil jenazah, homecare satu unit, dan kendaraan operasional satu unit.
Fasilitas yang disediakan itu semuanya dioperasikan tenaga ahli dan professional. Di sini ada 14 dokter umum, 33 dokter spesialis, 161 perawat dan bidan, 34 personel penunjang medis, dan 43 non medis.
Rumah Sakit Pertamina – Bintang Amin ini berawal dari Rumah Sakit Bintang Amin yang didirikan pada 14 Februari 2008. Rumah sakit ini bagian dari Universitas Malahayati dengan surat izin operasional Menteri Kesehatan RI Nomor HK.07.06/III/3665/08.
Sedangkan pembangunan rumah sakit ini sudah sejak 2006. Dimulai dengan pembangunan unit rawat jalan, unit gawat darurat, unit rawat inap, fasilitas penunjang diagnostik, instalasi farmasi, dan instalasi kamar jenazah.
Kini rumah sakit ini sudah menjulang dengan berbagai fasilitas canggih. Adapun visinya adalah “ Rumah Sakit berwawasan Islami dengan pelayanan prima, pusat pendidikan berkualitas dalam membangun generasi Khairu Ummah.”
Sedangkan misinya, “mengabdi pada masyarakat baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif, melalui pelayanan yang profesional dan handal.”
Di samping itu rumah sakit yang memiliki motto “Pelayanan Prima, Sehat Milik Semua – We Care We Cure” ini memiliki tujuan menjadi rumah sakit rujukan bagi rumah sakit yang berada di Provinsi Lampung.
Selain itu, RS Pertamina – Bintang Amin juga ingin menjadi rumah sakit pendidikan yang terakreditasi ISO pada 2018, dan terselenggaranya proses pembelajaran di bidang kesehatan secara profesional, baik pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang Islami. []
Tak Perlu Repot Mengurus, RS Pertamina-Bintang Amin Terkoneksi Langsung dengan Jasa Raharja
UNTUK mendapatkan biaya asuransi dari Jasa Raharja, korban kecelakaan selama ini harus melakukan cara manual, mengontak rumah sakit ataupun melalui kepolisian. Namun prosedur yang jauh lebih ringkas dan mudah kini bisa didapatkan di Rumah Sakit Pertamina-Bintang Amin, Bandar Lampung.
Kemudahan ini didapat setelah pimpinan RS Pertamina-Bintang Amin menandatangani nota kesepahaman dengan Jasa Raharja di aula rumah sakit, Rabu (10/6). Penandatanganan MoU yang dilakukan Direktur RS Pertamina-Bintang Amin, dr Yuliani, Kepala Cabang Jasa Raharja Bandar Lampung, Drs Triyugara MM AAAIK dan Direkrorat Lalu Lintas Polda Lampung yang diwakili Kasubag Anev Kompol Hidayat.
Di dalam kesepakatan itu ada empat point penting, yaitu pertama menjadi landasan meningkatkan kerjasama dalam rangka meningkatkan kecepatan penanganan korban yang mengalami kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan.
Kemudian, untuk meningkatkan kemudahan proses pendataan korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan dan penyelesaian santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan melalui pemanfaatan sistem online data.
Selanjutnya, memberikan pelayanan kepada korban kecelakaan lalu lintas untuk mendapatkan pertolongan, pengobatan dan perawatan serta santunan sesuai yang diterima oleh korban.
Terakhir adalah memberikan laporan yang cepat kepada Jasa Raharja untuk direspon dan ditindaklanjuti serta menentukan korban tersebut di jamin dan tidak dijaminnya akibat peristiwa terjadinya kecelakaan tersebut.
Triyugara mengatakan jika ada korban kecelakaan masuk IGD RS Pertamina-Bintang Amin, maka pihak rumah sakit akan langsung melakukan pencatatan yang terkoneksi ke Jasa Raharja. Kemudian pihak Jasa Raharja akan datang ke lokasi untuk memproses lebih lanjut. Korban kecelakaan atau dari pihak keluarganya tak perlu lagi repot mengurus secara manual.
“Dengan begitu rumah sakit bisa cepat menangani korban kecelakaan, sehingga tak perlu lagi menunggu keluarga atau penangung jawab korban. Sebab seluruh biaya ditanggung Jasa Raharja dengan besaran santunan Rp10-Rp25 juta,” kata dia.[]
Mengapa Jasa Raharja Rangkul RS Pertamina-Bintang Amin?
DALAM rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya korban kecelakaan lalu lintas. Jasa Raharja Perwakilan Lampung merangkul RS Pertamina Bintang Amin, untuk bekerjasama dalam percepatan penanganan korban kelakaan lalu lintas.
“Kita buat kesepakatan dengan RS Pertamina Bintang Amin untuk penyelesaian korban kecelakaan secara terpadu,” ujar Kepala Cabang Jasa Raharja Lampung, Drs. Triyugara, MM., AAAIK dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Lampung, Direktur RS Pertamina Bintang Amin, hari ini.
Menurutnya, kesepakatan tersebut bertujuan mempermudah korban kecelakaan lalu lintas dalam pengurusan santunan Jasa Raharja.
“MoU ini intinya menolong korban kecelakaan. Kalau sudah ada MoU pihak rumah sakit tidak lagi menagih biaya pengobatan ke korban. Asalkan ada laporan kepolisian, Jasa Raharja yang membayar pengobatannya. Diperlukan kecepatan kepolisian dalam membuat BAP nya,” katanya.
Ia menjelaskan setiap kecelakaan lalu lintas harus dibuatkan laporan kepolisian sehingga bisa diberikan santunan. “Besaran santunan yang diberikan mulai dari Rp10-Rp25 juta,” ungkapnya. []
MoU Jasa Raharja & Polda, Ini Kata Direktur Pertamina-Bintang Amin
DIREKTUR RS Pertamina Bintang Amin, dr. Yuliani, menyatakan bersyukur atas lahirnya kesepakatan kerjasama dengan PT Jasa Raharja Cabang Bandar Lampung dan Dirlantas Polda Lampung yang diteken tadi pagi. “Artinya ada kejelasan dalam penanganan korban kecelakaan dengan sistem terpadu,” katanya.
Penandatangan naskah kerjasama ini berlangsung di Rumah Sakit Pertamina-Bintang Amin yang dihadiri langsung Kepala Cabang Jasa Raharja Bandar Lampung, Drs. Triyugara, MM., AAAIK, dan perwakilan dari Dirlantas Polda Lampung.
“Dengan MoU ini minimal korban laka bisa mengetahui alur pengurusan santunannya. Sebelum adanya MoU ini, pihak rumah sakit pun sudah menerima pasien korban kecelakaan, namun pengurusan masih dilakukan secara manual,” kata Yuliani.
Jika ada korban kecelakaan yang masuk IGD RSP Bintang Amin, kata Yuliani, maka pihak rumah sakit akan langsung melakukan pencatatan yang terkoneksi ke Jasa Raharja. Kemudian pihak Jasa Raharja akan datang ke lokasi untuk memproses lebih lanjut. Korban kecelakaan ataun dari pihak keluarganya tak perlu lagi repot mengurus secara manual.
“Dengan adanya kerjasama ini akan sangat memudahkan pihak korban untuk mendapatkan hak-haknya. Korban yang datang ke RS, bisa langsung ditangani dengan sistem jemput bola. Jadi tidak perlu berbelit-belit,” katanya. []
Komut Pertamina: RS Pertamina-Bintang Amin Membanggakan
KOMISARIS Utama PT Pertamina, Dr Soegiharto MBA, berkunjung ke Rumah Sakit Pertamina – Bintang Amin di kompleks Universitas Malahayati, Kamis 26 Maret 2015. Didampingi Ketua Pembina Yayasan Alih Teknologi, H. Rusli Bintang, dan Rektor Universitas Malahayati, Dr. Muhammad Kadafi SH, MH, mantan Menteri BUMN ini mengelilingi rumah sakit itu.
Ia memasuki berbagai ruangan rumah sakit. Bahkan, ia menyempatkan diri ke ruang tunggu dan berbincang-bincang dengan masyarakat yang sedang mendaftar pengobatan dari BPJS. “Alhamdulillah, Rumah Sakit kita ini sudah mampu menampung rakyat melalui BPJS. Ini adalah program pemerintah yang telah mampu dilaksanakan oleh Rumah Sakit Pertamina – Bintang Amin,” kata Soegiharto.
Selanjutnya, ia juga melihat langsung sejumlah peralatan canggih yang tersedia di rumah sakit hijau ini. Di antaranya, ia melihat alat CT-Scan, alat bedah syaraf, cuci darah, dan juga alat untuk pengobatan jantung, dan sejumlah alat-alat modern yang telah tersedia di rumah sakit Pertamina – Bintang Amin.
Selain melihat peralatan, Soegiharto juga menelusuri berbagai tempat perawatan. Dan memasuki ruang-ruang inap pasien. “Semuanya bagus-bagus, melebihi dari pada apa yang saya bayangkan selama ini,” katanya. “Pertamina jelas sangat bangga bekerjasama dengan Universitas Malahayati.” []
Direktur PT Timah Tbk Berkunjung ke RS Pertamina-Bintang Amin
Kalimat itu diucapkan langsung oleh Sukrisno, direktur PT Timah Tbk Indonesia dalam kunjungannya ke Universitas Malahayati, 12 November 2015. Awalnya ia bersama tim sengaja datang ke Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin (RSPBA) untuk studi banding peningkatan kualitas rumah sakit milik PT. Timah Tbk. Namun, karena RSPBA adalah milik kampus, maka ia memilih melihat kampus hijau Malahayati dulu sebelum blusukan ke RSPBA.
“Sangat luar biasa sekali ya luas Malahayati ini fasilitasnya juga cukup lengkap terutama Perpustakaannya. Kami sudah punya rumah sakit seperti RSPBA, mungkin kelak akan kami buat institut yang berhubungan dengan rumah sakit kami entah perawat atau jurusan kesehatan lainnya. Tapi kami tak mungkin sanggup membuat yang seperti ini, bila melihat luasnya areal kampus. Kalaupun bisa ya gak mungkin satu komplek begini,” kata Sukrisno, Direktur PT Timah Tbk.
Sukrisno menambahkan, ia terkesan dengan apa yang telah dilakukan Malahayati terhadap para anak yatim binaan. Ia mengatakan niat tulus Rusli Bintang yang mendedikasikan hidupnya bagi anak yatim pasti di ridhoi allah SWT. Semua itu bisa dilihat dari perkembangan Malahayati yang begitu pesat sejak awal berdiri hingga sekarang.
Pria yang sempat bertugas di PT Bukit Asam Lampung ini juga mengatakan sekarang banyak mahasiswa yang Praktik kerja lapangan di PT Timah. Jadi mahasiswa Malahayati juga bisa mengirimkan surat pengajuan untuk magang disana.[]
Kunjungan Direktur Bank Aceh ke RS Pertamina-Bintang Amin
Direktur Utama Bank Aceh, Busra abdullah kembali meninjau fasilitas Universitas Malahayati, Kamis 27 Agustus 2015. Ia ditemani Rektor Universitas Malahayati berkunjung ke Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin.
Setelah puas berkeliling di RSPBA, ia dan tim bersama Rektor Kadafi menyempatkan diri berkunjung ke Laboratorium fakultas Kedokteran sambil berbincang mengenai fungsi daripada Lab. Kedokteran sendiri. Antusiasme kembali diperlihatkan Busra saat masuk ke ruangan penelitian , ruang praktek dan replika posyandu yang biasa digunakan para mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk berlatih.
Seakan tak mengenal lelah, Busra kembali melanjutkan safarinya ke Gedung Rektorat Universitas Malahayati, ia langsung ke Ruang MEU dan melihat-lihat Smart Class Room dan terus berkeliling. Ia pun sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti antusiasmenya yang begitu besar saat melihat fasilitas yang dimiliki Universitas Malahayati.
Busra juga berharap bisa mengunjungi Malahayati untuk melihat perkembangan dan kemajuan di masa akan datang. []