Mengapa Jasa Raharja Rangkul RS Pertamina-Bintang Amin?

Mengapa Jasa Raharja Rangkul RS Pertamina-Bintang Amin?

DALAM rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya korban kecelakaan lalu lintas. Jasa Raharja Perwakilan Lampung merangkul RS Pertamina Bintang Amin, untuk bekerjasama dalam percepatan penanganan korban kelakaan lalu lintas.

“Kita buat kesepakatan dengan RS Pertamina Bintang Amin untuk penyelesaian korban kecelakaan secara terpadu,” ujar Kepala Cabang Jasa Raharja Lampung, Drs. Triyugara, MM., AAAIK dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Lampung, Direktur RS Pertamina Bintang Amin, hari ini.

Menurutnya, kesepakatan tersebut bertujuan mempermudah korban kecelakaan lalu lintas dalam pengurusan santunan Jasa Raharja.

“MoU ini intinya menolong korban kecelakaan. Kalau sudah ada MoU pihak rumah sakit tidak lagi menagih biaya pengobatan ke korban. Asalkan ada laporan kepolisian, Jasa Raharja yang membayar pengobatannya. Diperlukan kecepatan kepolisian dalam membuat BAP nya,” katanya.

Ia menjelaskan setiap kecelakaan lalu lintas harus dibuatkan laporan kepolisian sehingga bisa diberikan santunan. “Besaran santunan yang diberikan mulai dari Rp10-Rp25 juta,” ungkapnya. []

MoU Jasa Raharja & Polda, Ini Kata Direktur Pertamina-Bintang Amin

MoU Jasa Raharja & Polda, Ini Kata Direktur Pertamina-Bintang Amin

DIREKTUR RS Pertamina Bintang Amin, dr. Yuliani, menyatakan bersyukur atas lahirnya kesepakatan kerjasama dengan PT Jasa Raharja Cabang Bandar Lampung dan Dirlantas Polda Lampung yang diteken tadi pagi.  “Artinya ada kejelasan dalam penanganan korban kecelakaan dengan sistem terpadu,” katanya.

Penandatangan naskah kerjasama ini berlangsung di Rumah Sakit Pertamina-Bintang Amin yang dihadiri langsung Kepala Cabang Jasa Raharja Bandar Lampung, Drs. Triyugara, MM., AAAIK, dan perwakilan dari Dirlantas Polda Lampung.

“Dengan MoU ini minimal korban laka bisa mengetahui alur pengurusan santunannya. Sebelum adanya MoU ini, pihak rumah sakit pun sudah menerima pasien korban kecelakaan, namun pengurusan masih dilakukan secara manual,” kata Yuliani.

Jika ada korban kecelakaan yang masuk IGD RSP Bintang Amin, kata Yuliani, maka pihak rumah sakit akan langsung melakukan pencatatan yang terkoneksi ke Jasa Raharja. Kemudian pihak Jasa Raharja akan datang ke lokasi untuk memproses lebih lanjut. Korban kecelakaan ataun dari pihak keluarganya tak perlu lagi repot mengurus secara manual.

“Dengan adanya kerjasama ini akan sangat memudahkan pihak korban untuk mendapatkan hak-haknya. Korban yang datang ke RS, bisa langsung ditangani dengan sistem jemput bola. Jadi tidak perlu berbelit-belit,” katanya. []

Komut Pertamina: RS Pertamina-Bintang Amin Membanggakan

Komut Pertamina: RS Pertamina-Bintang Amin Membanggakan

KOMISARIS Utama PT Pertamina, Dr Soegiharto MBA, berkunjung ke Rumah Sakit Pertamina – Bintang Amin di kompleks Universitas Malahayati, Kamis 26 Maret 2015. Didampingi Ketua Pembina Yayasan Alih Teknologi, H. Rusli Bintang, dan Rektor Universitas Malahayati, Dr. Muhammad Kadafi SH, MH, mantan Menteri BUMN ini mengelilingi rumah sakit itu.

Ia memasuki berbagai ruangan rumah sakit. Bahkan, ia menyempatkan diri ke ruang tunggu dan berbincang-bincang dengan masyarakat yang sedang mendaftar pengobatan dari BPJS. “Alhamdulillah, Rumah Sakit kita ini sudah mampu menampung rakyat melalui BPJS. Ini adalah program pemerintah yang telah mampu dilaksanakan oleh Rumah Sakit Pertamina – Bintang Amin,” kata Soegiharto.

Selanjutnya, ia juga melihat langsung sejumlah peralatan canggih yang tersedia di rumah sakit hijau ini. Di antaranya, ia melihat alat CT-Scan, alat bedah syaraf, cuci darah, dan juga alat untuk pengobatan jantung, dan sejumlah alat-alat modern yang telah tersedia di rumah sakit Pertamina – Bintang Amin.

Selain melihat peralatan, Soegiharto juga menelusuri berbagai tempat perawatan. Dan memasuki ruang-ruang inap pasien. “Semuanya bagus-bagus, melebihi dari pada apa yang saya bayangkan selama ini,” katanya. “Pertamina jelas sangat bangga bekerjasama dengan Universitas Malahayati.” []

Direktur PT Timah Tbk Berkunjung ke RS Pertamina-Bintang Amin

Direktur PT Timah Tbk Berkunjung ke RS Pertamina-Bintang Amin

Kalimat itu diucapkan langsung oleh Sukrisno, direktur PT Timah Tbk Indonesia dalam kunjungannya ke Universitas Malahayati, 12 November 2015. Awalnya ia bersama tim sengaja datang ke Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin (RSPBA) untuk studi banding peningkatan kualitas rumah sakit milik PT. Timah Tbk. Namun, karena RSPBA adalah milik kampus, maka ia memilih melihat kampus hijau Malahayati dulu sebelum blusukan ke RSPBA.

“Sangat luar biasa sekali ya luas Malahayati ini fasilitasnya juga cukup lengkap terutama Perpustakaannya. Kami sudah punya rumah sakit seperti RSPBA, mungkin kelak akan kami buat institut yang berhubungan dengan rumah sakit kami entah perawat atau jurusan kesehatan lainnya. Tapi kami tak mungkin sanggup membuat yang seperti ini, bila melihat luasnya areal kampus. Kalaupun bisa ya gak mungkin satu komplek begini,” kata Sukrisno, Direktur PT Timah Tbk.

Sukrisno menambahkan, ia terkesan dengan apa yang telah dilakukan Malahayati terhadap para anak yatim binaan. Ia mengatakan niat tulus Rusli Bintang yang mendedikasikan hidupnya bagi anak yatim pasti di ridhoi allah SWT. Semua itu bisa dilihat dari perkembangan Malahayati yang begitu pesat sejak awal berdiri hingga sekarang.

Pria yang sempat bertugas di PT Bukit Asam Lampung ini juga mengatakan sekarang banyak mahasiswa yang Praktik kerja lapangan di PT Timah. Jadi mahasiswa Malahayati juga bisa mengirimkan surat pengajuan untuk magang disana.[]

Kunjungan Direktur Bank Aceh ke RS Pertamina-Bintang Amin

Kunjungan Direktur Bank Aceh ke RS Pertamina-Bintang Amin

Direktur Utama Bank Aceh, Busra abdullah kembali meninjau fasilitas Universitas Malahayati, Kamis 27 Agustus 2015. Ia ditemani Rektor Universitas Malahayati berkunjung ke Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin.

Setelah puas berkeliling di RSPBA, ia dan tim bersama Rektor Kadafi menyempatkan diri berkunjung ke Laboratorium fakultas Kedokteran sambil berbincang mengenai fungsi daripada Lab. Kedokteran sendiri. Antusiasme kembali diperlihatkan Busra saat masuk ke ruangan penelitian , ruang praktek dan replika posyandu yang biasa digunakan para mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk berlatih.

Seakan tak mengenal lelah, Busra kembali melanjutkan safarinya ke Gedung Rektorat Universitas Malahayati, ia langsung ke Ruang MEU dan melihat-lihat Smart Class Room dan terus berkeliling. Ia pun sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti antusiasmenya yang begitu besar saat melihat fasilitas yang dimiliki Universitas Malahayati.

Busra juga berharap bisa mengunjungi Malahayati untuk melihat perkembangan dan kemajuan di masa akan datang. []